Walkthrough 1: I’m
Back
Los Santos International Airport
Decade turun dari pesawat dan menuju
ruang pengambilan barang. Setelah mengambil barang ia pun bergegas naik taxi
menuju Ganton (letak rumah keluarganya). Di perjalanan ia diperlihatkan bahwa
tidak ada yang berubah di kota asalnya ini. Perang antar geng terus terjadi,
begitupun dengan pengedaran narkoba yang makin merajalela.
Saat akan mendekati rumahnya,
tiba-tiba datang mobil polisi menghadang taxi yang ditumpanginya. Kemudian
keluar beberapa polisi dengan menodongkan senjata ke arah taxi itu.
“Keluarlah, Decade!”, kata salah
satu polisi yang bernama G4
Decade pun keluar dari taxi dan
kemudian G4 merundukkannya di bagasi taxi dan menggeledanya. “Apa mau kalian?”,
katanya, “Diam saja bodoh!”, balas G4. Ia kemudian menemukan sebuah serbuk
narkoba di kantong Decade.
“Lihat bos, sebuah narkoba.” kata G4
“Tapi, aku tidak pernah menyimpannya
di kantongku. Ini pasti salah sangka.”, kata Decade
“Sudahlah Decade kawan, bukti sudah
jelas ditangan kami, jadi kau tidak bisa mengelak.”, ucap sang bos, Skull
“Hei kau enyahlah dari sini! Dasar
supir taxi!”, perintah G4 mengusir taxi itu
“Baiklah, sekarang kau ikut kami
untuk melihat-lihat keadaan sekitar.”, ajak paksa Skull
Decade pun diajak dengan paksa oleh
Skull bos dari anggota polisi C.R.A.S.H (sekelompok polisi yang dikenal suka
mencari masalah, tapi sering terhindar dari hukum).
Ia pun diajak berkeliling Los Santos
oleh C.R.A.S.H. Terkadang Skull menanyakan keadaannya selama di luar kota dan
juga mengatakan bahwa Ibunya telah meninggal akibat problem yang terus
berlangsung. Mereka kemudian tiba di sebuah lorong sepi.
“Baiklah sampai disini saja, DC
kawan.”, ucap Skull
G4 pun melempar keluar Decade dari
mobil dan meninggalkannya sendirian.
“Semoga harimu menyenangkan.
Hahahaha…”, ucapnya
“Hei, kalian mau kemana? Hei!
Sial.”, kata Decade
Ia sekarang harus mencari kendaraan
untuk kembali ke Ganton. Setelah sekian lama berkeliling, ia pun menemukan
sepeda nganggur. Karena keinginannya ingin pulang ia pun kemudian mengambil
sepeda yang tidak diketahui tuannya.
“Walaupun sepeda, yang penting bisa
pulang kerumah.”, ucapnya
Ia pun terus mengayuh sepedanya
melewati jalan raya yang dikenal masih agresif. Ia kemudian lewat di daerah
kekuasaan Geng Zangyack, geng yang dikenal ganas dalam perang geng. Decade pun
mulai waspada, karena jika salah sedikit nyawa menjadi taruhannya.
Geng Zangyack yang melihat salah
satu leader dari tim Riotroopers langsung mendekatinya dan menembakinya. Decade
pun mengayuh sepedanya dengan cepat untuk menghindari serangan geng saingan
itu. Akhirnya ia berhasil lolos dari serangan dan tibalah ia di rumahnya.
Ia kemudian masuk kedalamnya dan
disinilah ia telah menyesal telah meninggalkan keluarganya dan teman-temannya
selama lima tahun, pada akhirnya mereka semua terlibat dalam kerusuhan.
Tiba-tiba muncul seseorang dari dapur dengan memegang pedang yang kemudian
datang menyerang Decade.
“Wow… wow… tunggu kawan… tunggu
dulu, ini aku Decade, Decade.”, kata Decade
“Decade, apa itu kau?”
“Iya ini aku. Apa kau tak ingat,
Fifht?”
“Oh, Decade kawan lama. Aku tidak
menyangka bisa bertemu denganmu. Kenapa kau begitu lama kembali?”, ucap teman
lamanya, Fifhteen
Fifhteen pun menceritakan apa yang
terjadi sekarang ini dan seperti dugaan Decade ternyata keadaan disini semakin
buruk. Fifhteen kemudian mengajaknya untuk pergi ke pemakaman disana
teman-temannya dan saudaranya telah menunggu. Mereka pun masuk ke mobil dan
langsung menuju ke pemakaman.
Di pemakaman, realitas hiudp
akhirnya dihadapkan kepadanya, perselisihan tidak hanya terjadi diluar tetapi
didalam keluarganya pun terjadi perselisihan. Sang kakak, Gaim Kachidoki
terlihat bertengkar dengan adik perempuannya, Marika. Decade pun datang dan
berusaha memisahkan keduanya, namun justru ia disalahkan oleh Marika karena
telah meninggalkan mereka selama lima tahun. Setelah mengomeli Decade, Marika
langsung pergi meninggalkan pemakaman.
“Sudahlah, ia memang seperti itu.
Sejak ibu meninggal, ia menjadi keras kepala dan sulit dikendalikan. Aku tidak
tahu apa yang telah mempengaruhinya.”, kata Gaim Kachidoki
“Ini semua salahku. Aku menyesal
telah meninggalkan kalian…”, kesal Decade
“Sudahlah kawan, itu bukan salahmu.
Kita semua disini telah berjuang keras untuk mengendalikan kota, namun kami
tidak akan tahu kalau seperti ini jadinya.”, ucap salah satu temannya , Diend
“Yang penting kau telah melihat yang
sebenarnya terjadi. Sekarang mari kita doakan semua keluarga dan teman-teman
kita agar mereka bisa tenang.”, hibur Gaim Kachidoki
Mereka pun mendoakan seluruh teman
dan keluarganya. Kemudian, mereka menjauhi pemakaman dan terlihat mobil geng
Zangyack yang kemudian menembaki mobil mereka hingga hancur.
Tidak ada cara lain untuk pulang dan
tidak ada cara lain untuk menghindar selain mengambil sepeda yang nganggur di
pinggir jalan. Mereka dengan cepat mengambilnya dan mengayuhnya sekuat tenaga.
Mobil Geng Zangyack terus mengejar mereka sambil menembakinya.
“Kita tidak bisa lebih cepat lagi.”,
ucap Decade
“Omong kosong.”, kata Diend sambil
menembaki mobil itu
“Kau benar, bro.”, kata Fifhteen yang kemudian mengeluarkan
pedangnnya dan menghentikan laju sepedanya
Fifhteen kemudian membelah mobil itu
hingga akhirnya terbakar dan meledak. Fifhteen kembali ke kelompok. Tiba-tiba
datang mobil lain.
“Ini akan lama. Fifht, kau ikut bersamaku, kita bawa mereka ke neraka.”,
kata Gaim Kachidoki
“OK!”, balas Fifhteen
Mereka pun berpisah, namun tiba-tiba
datang algi satu mobil geng Zangyack mengejar Decade dan Diend. Mereka berdua
pun terus mengayuh sepedanya dengan kencang. Karena dianggap lama, Diend
kemudian men-summon Kamen Rider Femme untuk merayu Geng itu dan berhasil.
Dengan kesempatan ini mereka pun bisa lolos dan sampai di rumah dengan selamat.
Disana mereka telah ditunggu Gaim Kachidoki dan Fifhteen yang telah tiba lebih
dulu.
Mereka pun akhirnya bisa berkumpul
kembali seperti keluarga besar. Mereka pun masuk ke rumah untuk beristirahat
sejenak.
Sore harinya, Diend datang kerumah
untuk mengajak Decade jalan-jalan. Ia pun menyetujuinya dan pergi bersama
dengan mobil milik Diend. Diend pun menceritakan semua tentang dirinya selama
ini dan juga tentang bencana yang menimpa mereka saat ini. Merka pun saling
share cerita dan juga bercanda.
Menjelang malam, mereka merasakan
perut keroncongan, Diend pun mengajak Decade ke tempat makan special di dekat
Ganton. Dimana lagi kalau bukan Well-Stacked Pizza. Diend memarkir mobilnya dan
kemudian turun bersama Decade dan mengajaknya masuk ke dalam WSP (singkatan
dari Well-Stacked Pizza).
“Selamat datang, tuan apa pesanan
anda?”, kata pelayan
“Kami mau pesan 2 double pizza dan
salad.”, kata Decade
“Segera kami antarkan.”
Mereka pun duduk di kursi makan,
Diend terlihat duduk santai sambil merokok dengan enaknya.
“Lu masih seperti dulu, tapi masih
hebat Fifhteen dalam hal begini.”, kata Decade
“Yaelah, bro. Fifhteen mah emang
dari sononye dia hobi ngerokok. Gue mah cuma ikut style aja.”, katanya
“Bener juga ya.”
Kemudian datang pesanan mereka dan
mereka pun menikmati hidangannya. Setelah selesai, Decade pun bertanya soal
pembayaran.
“Bro macam mana nih? Gue kagak punya
duit nih.”
“Gampang.”, kata Diend sambil
berjalan ke kasir
Diend kemudian menodongkan pistolnya
ke arah pegawainya dan meminta gratis untuk makanannya, Decade terkejut. Para
pegawai pun mengiyakannya dan akhirnya Diend kembali ke mobil bersama Decade.
Saat akan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba keluar beberapa pegawai yang marah
sambil memegang senapan. Diend pun tancap gas sambil Drive-By (istilah untuk
menembak sambil mengendara).
“Kau gila!”, kata Decade
“Inilah hidup kawan. Nikmatilah!”,
balasnya
Akhirnya mereka menjauh dari bahaya
dengan selamat. Sesampainya di Ganton, Diend menurunkan Decade di depan rumah
Decade dan kemudian kembali ke rumahnya.
Decade pun merasa senang bisa
kembali ke lingkungannya dan berkumpul kembali seperti biasa. Namun, ia akan
tetap berusaha untuk menghentikan kekacauan yang terjadi di Los Santos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar